Selamat datang di blog saya
halaman ini berisi tips singkat bila tersesat saat pendakian semoga bermanfaat
Apa yg kita lakukan bila saat pendakian
kita tersesat .
Sering
kita dengar berita tentang penndaki yg tersesat. Baik yang bisa ditemukan kembali
maupun yang hilang tidak ditemukan sama sekali oleh potensi SAR. Pendaki yang
ditemukan pun dengan berbagai macam keadaannya, baik dalam kondisi masih
bernyawa maupun dalam kondisi tewas. Dalam melakukan pendakian gunung, resiko
tersesat pasti akan selalu ada bagi pendaki itu sendiri. Maka dari itu seorang
pendaki wajib mengetahui tentang pembelajaran untuk meminimalisir dari resiko
tersesat ini. Namun sekali lagi untuk diingat bahwa resiko tersesat pasti ada
dan jika hal itu sudah terjadi maka perlu kesigapan yang harus anda lakukan agar
dapat keluar dan selamat dari bahaya tersesat di gunung tersebut.
Terdapat
empat hal mendasar yang harus diingat jika pendaki tersesat, dimana biasa lebih
sering disingkat dengan kata STOP yang
merupakan singkatan dari Sit, Thinking, Observe dan Planning.
Sit (Duduk) Kebanyakan pendaki
akan mulai panik jika menyadari dirinya tersesat. Dalam kondisi seperti ini
keadaan mental akan menurun dan daya pikir pun akan berkurang yang berujung terhadap
keputus-asaan. Untuk itu kendalikan diri terlebih dahulu, duduk dan beristirahatlah
sejenak. Jika anda tersesat dalam satu kelompok, pastikan tidak ada satu orang
pun yang panik karena jika satu orang saja panik maka kondisi tersebut akan
berpengaruh terhadap orang yang lainnya. Salah satu cara untuk menghilangkan
keadaan panik seperti ini adalah dengan makan dan minum.
Thinking (Berfikir) Ketika
tersesat, kondisi mental harus tenang dan hindari kepanikkan agar dapat berikir
secara jernih dan logis. Berfikir jernih sangat diperlukan untuk menyelamatkan
diri anda ataupun tim agar dapat meloloskan diri dari jalur yang salah. Coba
ingat kembali jalur yang anda lalui sebelum tersesat dan apa yang menyebabkan anda
tersesat. Cari juga petunjuk yang mungkin dapat memprediksi lokasi anda ketika
tersesat, baik dengan melihat puncak, bukit, sabana, jenis pepohonan, ataupun petunjuk
alam lain. Gunakan pula peralatan navigasi seperti kompas, altimeter dan
sebagainya untuk membantu. Dalam berfikir, hindari segala keegoisan dan
keapatisan khususnya jika anda berada dalam tim.
Observe (Observasi) Langkah selanjutnya adalah
mengobservasi sekitar baik dari kondisi alam hingga perbekalan yang dimiliki
agar dapat menetukan rencana selanjutnya yang harus diambil. Periksa persediaan
makanan dan air, perhitungkan cukup untuk bertahan berapa lama dan lakukan penghematan
yang tepat. Kondisi tubuh dan tim juga harus dipertimbangkan sebaik mungkin.
Planning (Perencanaan) Tahap ini
harus difikirkan secara matang karena sangat berpengaruh untuk kelanjutannya.
Tak hanya perencanaan, tapi juga konsekuensi yang akan dihadapi dengan mengambil
suatu langkah, juga harus dipertimbangkan agar tidak terjadi kesalahan yang
fatal dan sangat berpengaruh pada keselamatan anda ataupun tim. Selain keempat
hal dasar tersebut, beberapa tips lainnya yang bisa diterapkan saat tersesat di
gunung diantaranya adalah :
Niat untuk bertahan hidup Ketika
tersesat,
jangan memaksakan diri untuk menemukan jalur
yang benar, khususnya ketika hari sudah menjelang gelap.
Gunakan waktu malam hari untuk
beristirahat dengan mendirikan tenda ataupun bivak.
Terus naik menuju puncak Gunung
memiliki bagian atas yang lebih sempit dibandingkan di bawah. Sehingga bila
anda tersesat dan terus naik ke atas, daerah akan semakin sempit sehingga
mempermudah pencarian jalur yang benar.
Turun ke bawah belum tentu anda
akan menemukan desa. Ketika berada di ketinggian, mungkin bisa menemukan dataran
yang lebih lapang, sehingga mempermudah orbservasi anda dalam menemukan jalur
yang diinginkan. Selain itu semua jalur pendakian akan bertemu di puncak
sehingga dapat menemukan jalur yang anda inginkan untuk turun. Berikan penanda Ketika
sedang mencari jalur yang benar, jangan sampai anda malah mengambil jalur yang
justru memperburuk keadaan. Tinggalkan tanda seperti mengikat tali di pohon atau
mematahkan ranting, sehingga jika jalur yang anda ambil tidak menunjukan
tanda-tanda yang tepat, anda bisa kembali ke lokasi awal agar tidak tersesat
terlalu jauh. Tanda ini juga berguna jika ada tim yang sudah melakukan
pencarian terhadap anda. Mendaki gunung, merupakan kegiatan yang menarik.
Namun, memiliki resiko yang mungkin bisa terjadi pada anda seperti halnya tersesat.
Untuk itu pengenalan terhadap jalur serta tanda-tanda yang diberikan oleh alam
dengan mengumpulkan informasi merupakan persiapan yang diperlukan apabila
kejadian seperti tersesat menimpa anda saat melakukan pendakian. Tetap utamakan
keselamatan dan selamat mendaki!
basecamp-83.blogspot.com rental
dan penjualan alat alat pendakian 085731165583
Jl raya japanan lor kc kemlagi
mojokerto jatim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar