Selasa, 20 Januari 2015

mendaki gunung penanggungan di musim hujan

 Selamat datang di blog saya halaman ini berisi pengalaman saya bersama team basecamp83 dalam expedisi gunung penanggungan trawas mojokerto jatim di musim hujan.
Sebenarnya sdh lama ada rencana naik gunung pas musim hujan, pingin rasakan sensasinya.
 setelah berunding bersama team, akhirnya di putuskan expedisi di lakukan tgl 17 januari 2015 .

                      Dua minggu sebelum hari H seluruh team saya anjurkan untuk olah raga kecil kecilan untuk persiapan fisik, saya prediksi mendaki pada musim hujan lebih menguras tenaga. selain itu ada beberapa anggota team yang baru pertama kali naik gunung.
Bekal juga harus lebih seperti jas hujan dan sepatu ,untuk sepatu saya sarankan memakai sepatu bola dari bahan karet harganya sekitar 45rban selain lebih menggigit pada tanah liat juga tahan air, untuk bekal yg lain sama seperti naik gunung pada umumnya .untuk packing sebaiknya semua barang di bungkus dulu dengan kantong plastik sebelum masuk tas atau carier.

     Pilihan kami jatuh pada gunung penanggungan, selain tdk seberapa tinggi juga tidak terlalu jauh dr tempat tinggal kami sekitar 90 menit perjalanan pakai motor.
Gunung yg satu ini tipe gunung kering seperti bromo jadi jangan harap bisa mendapatkan air, para pendaki harus bawa bekal air yg cukup dari bawah
Tracknya hampir tanpa bonus tanjakan full. beberapa track adalah jalan air waktu terjadi hujan jadi harus ekstra hati hati.

        Singkat cerita hari yg di tunggu telah tiba, sudah tidak sabar rasanya kaki ini ingin berdiri di puncak.
Saptu sore pk 18-00 kami 10 orang start dr surabaya, sesuai judul artikel di atas hujan sdh menyambut kami dari sejak buka pintu rumah. Dengan roda dua adalan yg saya punya kami sampai lokasi pk 19-30 sepanjang perjalan gunung penangungan seolah olah memanggil kami untuk segera datang menghampirnya. kami parkir motor di warung barokah, warung terakir lokasinya setelah pos pendaftaran, hrg pakir inap rp 5rb.

Saya mendaftarkan team ke pos pedakian hrg tiket 8rb per orang, di beri bekal 2kantong sampah untuk membawa sampah kami turun. Oh ya kelewatan pendakian kali ini via jalur tamiajeng trawas mojokerto. jalur ini lebih di sukai para pendaki pemula.
     setelah semua perizinan dan persiapan
Selesai dan kami siap start, tiba tiba dr pihak yg berwenang menghampiri kami dan para pendaki lainya, mereka menghimbau untuk menunda pendakian untuk waktu yg belum di tentukan, dikarenakan di atas sedang terjadi badai ada pandaki dari malaysia yg terjebak badai .
Dalam hati saya menduga mungkin pendakian kali ini batal,

         tapi setalah pk 20-30 akhirnya         badai reda dan pos pendakian di buka kembali .
Setelah berdo'a bersama Dengan semangat 45 dan langkah tegab seberti angkatan, kami mulai merangkak, carier 80L sebarat kurang lebih 20kg, jas hujan dan headlam melekat di tubuh saya teman teman yg lain gak jauh beda. Jalan makadam mendatar menjadi pemanasan setelah hampir satu jam berjalan, ada jalan bercabang ada tanda panah ke kanan bertuliskan PUNCAK jalanya setapak dan mulai menanjak langkah mulai terasa berat karena tanahnya liat, sepatu yg saya pakai benar benar mendukung sy lihat pendaki yg lain banyak yg terpleset.
Sepanjang perjalanan sdh tak terhitung lagi berapa kali kami berhenti selain untuk iatirahat juga supaya seluruh angota tetap berkumpul dan tidak terpisah semakin lama tanjakan semakin tinggi langkah kami semakin berat selain beban di punggung saya lincinnya track malam itu semakin mengikis semangat saya .
   
 Ditengah letih yg luar biasa , ,perut kroncongan dan dingin yg tak tertahan , tiba tiba terjadi badai, saya intruksikan untuk berhenti dan mencari tempat aman saat itu team tingal 4 orang termasuk saya karena yg lain sdh duluan, di pingir tebing yg curam sy rebahkan
badan, saya sempatkan makan roti untuk menganjal perut hapir 15 menit sy berhenti di situ badai pun telah berlalu dengan energi sedikit terkumpul akhir kami merangkak kembali ternyata tdk sampai 5 menit sdh sampai tujuan pertama kami yaitu "puncak bayangan" e lha dalah...@# tau gitu tadi tidak usah berhenti ...tp memang kondisi hujan dan gelap jarak panndang hanya 2m . Pk 23-20 kami sampai di puncak bayangan sebidang tannah lapang yang cukup untuk kurang lebih 50 tenda, biasa di gunakan pendaki untuk istirahat sebalum menjutkan ke puncak utama esok hari beberapa angota team kami sdh mendirikan tenda, sementara yg lain menunggu saya karena tenda saya bawa, kencangnya angin saat itu membuat kami agak kesulitan mendirikan tenda.
Wantu kami pergunakan untuk istirahat supaya energi kembali pulih untuk pendakian ke puncak utama esok hari tak lupa pasang alrm pk 04-00.



         Masih pagi buta ketika alrmku berbunyi kabut pun masih sangat pekat, hawa dingin dan rasa capek yg belum hilang membuat saya malas bangun tapi karena kebelet buang air kecil jd ya terpaksa bangun ..bergegas cari tempat aman buat buang air...
Ketikat saya lihat ke bawah subqanallah kota pandaan porong terlihat indah dengan kerlap krelip lampunya...beberapa pendaki lain tak mensiasiakan pemandangan langka ini..tp gak lama lagi lagi badai ringan datang membuat jarak pandang makin terbatas saya putuskan untuk kembali ke tenda...setelah menunggu agak lama badai tak kunjung reda kami betunding bersama team dan demi keslamatan bersama di putuskan pendakian kali ini hanya sampai puncak bayangan saja, ada juga salah seorang dari kami yg bersikeras melanjutkan pendakian tapi setelah saya beri penjelasan akhirnya mau mengerti  .
 puncak terlihat badai dan berkabut
 
   

Puncak welirang dinlihat dari puncak penanggungan


Tepat pk 9 pagi hari minggu 18 januari akhirnya kami turun , dan alhamdulillah sampai rumah dengan selamat.
     Ada banyak hal saya dapatkan dalam pendakian kali ini.
Pertama, saya jadi tau sesuatu yg sulit untuk di dapat akan terasa lebih indah dan nikmat
Kedua kekompakan dan solidaritas sangat di perlukan di mana kondisi lelah dan kedinginan membuat kita mudah emosi dan melupakan semua itu.
Yang ketiga bekal dan persiapan sangat mutlak dari beberapa pendakian yg saya lakukan ada barang yg gak kalah penting tp terlewatkan oleh saya yaitu jarum dan benang
ketika kami turun bayak pendaki yang terpeleset termasuk dari team kami juga ada beberapa yang tali tasnya terputus untung ada pendaki lain yang membawa jarum dan benang. tak bisa di bayangkan bila turun hanya dengan satu tali tas.

Jumat, 09 Januari 2015

bila tersesat di gunung

Selamat datang di blog saya halaman ini berisi tips singkat bila tersesat saat pendakian semoga bermanfaat 
    
 Apa yg kita lakukan bila saat pendakian kita tersesat .
      Sering kita dengar berita tentang penndaki yg tersesat. Baik yang bisa ditemukan kembali maupun yang hilang tidak ditemukan sama sekali oleh potensi SAR. Pendaki yang ditemukan pun dengan berbagai macam keadaannya, baik dalam kondisi masih bernyawa maupun dalam kondisi tewas. Dalam melakukan pendakian gunung, resiko tersesat pasti akan selalu ada bagi pendaki itu sendiri. Maka dari itu seorang pendaki wajib mengetahui tentang pembelajaran untuk meminimalisir dari resiko tersesat ini. Namun sekali lagi untuk diingat bahwa resiko tersesat pasti ada dan jika hal itu sudah terjadi maka perlu kesigapan yang harus anda lakukan agar dapat keluar dan selamat dari bahaya tersesat di gunung tersebut.
      Terdapat empat hal mendasar yang harus diingat jika pendaki tersesat, dimana biasa lebih sering disingkat dengan kata STOP yang merupakan singkatan dari Sit, Thinking, Observe dan Planning.
Sit (Duduk) Kebanyakan pendaki akan mulai panik jika menyadari dirinya tersesat. Dalam kondisi seperti ini keadaan mental akan menurun dan daya pikir pun akan berkurang yang berujung terhadap keputus-asaan. Untuk itu kendalikan diri terlebih dahulu, duduk dan beristirahatlah sejenak. Jika anda tersesat dalam satu kelompok, pastikan tidak ada satu orang pun yang panik karena jika satu orang saja panik maka kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap orang yang lainnya. Salah satu cara untuk menghilangkan keadaan panik seperti ini adalah dengan makan dan minum.
Thinking (Berfikir) Ketika tersesat, kondisi mental harus tenang dan hindari kepanikkan agar dapat berikir secara jernih dan logis. Berfikir jernih sangat diperlukan untuk menyelamatkan diri anda ataupun tim agar dapat meloloskan diri dari jalur yang salah. Coba ingat kembali jalur yang anda lalui sebelum tersesat dan apa yang menyebabkan anda tersesat. Cari juga petunjuk yang mungkin dapat memprediksi lokasi anda ketika tersesat, baik dengan melihat puncak, bukit, sabana, jenis pepohonan, ataupun petunjuk alam lain. Gunakan pula peralatan navigasi seperti kompas, altimeter dan sebagainya untuk membantu. Dalam berfikir, hindari segala keegoisan dan keapatisan khususnya jika anda berada dalam tim.
 Observe (Observasi) Langkah selanjutnya adalah mengobservasi sekitar baik dari kondisi alam hingga perbekalan yang dimiliki agar dapat menetukan rencana selanjutnya yang harus diambil. Periksa persediaan makanan dan air, perhitungkan cukup untuk bertahan berapa lama dan lakukan penghematan yang tepat. Kondisi tubuh dan tim juga harus dipertimbangkan sebaik mungkin.
Planning (Perencanaan) Tahap ini harus difikirkan secara matang karena sangat berpengaruh untuk kelanjutannya. Tak hanya perencanaan, tapi juga konsekuensi yang akan dihadapi dengan mengambil suatu langkah, juga harus dipertimbangkan agar tidak terjadi kesalahan yang fatal dan sangat berpengaruh pada keselamatan anda ataupun tim. Selain keempat hal dasar tersebut, beberapa tips lainnya yang bisa diterapkan saat tersesat di gunung diantaranya adalah :
Niat untuk bertahan hidup Ketika tersesat,
 jangan memaksakan diri untuk menemukan jalur yang benar, khususnya ketika hari sudah menjelang gelap.
Gunakan waktu malam hari untuk beristirahat dengan mendirikan tenda ataupun bivak.
Terus naik menuju puncak Gunung memiliki bagian atas yang lebih sempit dibandingkan di bawah. Sehingga bila anda tersesat dan terus naik ke atas, daerah akan semakin sempit sehingga mempermudah pencarian jalur yang benar.
Turun ke bawah belum tentu anda akan menemukan desa. Ketika berada di ketinggian, mungkin bisa menemukan dataran yang lebih lapang, sehingga mempermudah orbservasi anda dalam menemukan jalur yang diinginkan. Selain itu semua jalur pendakian akan bertemu di puncak sehingga dapat menemukan jalur yang anda inginkan untuk turun. Berikan penanda Ketika sedang mencari jalur yang benar, jangan sampai anda malah mengambil jalur yang justru memperburuk keadaan. Tinggalkan tanda seperti mengikat tali di pohon atau mematahkan ranting, sehingga jika jalur yang anda ambil tidak menunjukan tanda-tanda yang tepat, anda bisa kembali ke lokasi awal agar tidak tersesat terlalu jauh. Tanda ini juga berguna jika ada tim yang sudah melakukan pencarian terhadap anda. Mendaki gunung, merupakan kegiatan yang menarik. Namun, memiliki resiko yang mungkin bisa terjadi pada anda seperti halnya tersesat. Untuk itu pengenalan terhadap jalur serta tanda-tanda yang diberikan oleh alam dengan mengumpulkan informasi merupakan persiapan yang diperlukan apabila kejadian seperti tersesat menimpa anda saat melakukan pendakian. Tetap utamakan

keselamatan dan selamat mendaki!
basecamp-83.blogspot.com rental dan penjualan alat alat pendakian 085731165583
Jl raya japanan lor kc kemlagi mojokerto jatim