Sabtu, 24 Februari 2018

GOWES KE SENDANG MADE

                       Sendang Made
Masih pagi buta ketika kaki ini mengayuh sepeda angin milikku , matahari pun belum menampakkan diri, namun tanda tanda kehadiran nya sudah mulai nampak. Kabut masih sangat tebal, pagi ini Udara terasa  lembab .
         Sedikit berbagi cerita kegiatanku di hari Minggu.
         Minggu pagi adalah waktu nya berolahraga, seperti Minggu Minggu yg lalu, bersepeda merupakan olahraga ringan yang aku pilih.
Selain ringan tentu saja murah
‌        Beberapa rute di sekitar tempat tinggal ku sudah pernah kucoba, hari itu ingin mencoba rute baru  yg agak jauh.
    Teringat cerita orang tua tentang salah satu situs bersejarah tempat mandi nya bidadari dan  para siden pada zaman kerajaan Majapahit, konon katanya " gak tau juga kata siapa"       bila mandi atau cuci muka di tempat itu pada saat malam satu suro, bisa membuat awet muda.
Minum air nya yang sudah di jampa jampi, membuat suar kita jadi bagus
Yang pingin mencoba silahkan efek samping di tanggung sendiri ya ...he he he.
Ada juga yang memandikan pusaka.
          SENDANG MADE sendang artinya tempat mandi, Made itu nama tempatnya
Jadi mungkin mangsutnya tempat mandi di made...itu saya yang mengartikan sendiri kebenaran masih di perdebatkan.
      Yup nama situs tersebut adalah SENDANG MADE hari itu menjadi tujuan gowes ku, barang kali aja ada bidadari kesiangan bisa di ajak selpi atau ada kaos kaki bidadari yang tertinggal  kan bisa buat koleksi..he he he piss..
terletak di perbatasan Jombang Mojokerto berjarak 15 km dari tempat tinggal saya,
  30km PP jarak yg lumayan buat gowes cari keringat, saya rasa cukup untuk membuang setengah liter keringat, yang selama satu Minggu tidak terbuang
Berangkat cuma 2 orang, kami ambil jalur tengah rute terpendek namun jalanya agak rusak.
Sepanjang perjalanan, kami di suguhkan pemandangan sawah  dengan padinya yang mulai menguning, 'asik sebentar lagi panen'
Di tengah perjalanan singgah sebentar di salah satu pohon yang menurut saya terbesar di sekitar situ 
Menurut sesepuh kampung pohon trembesi ini usianya sudah ratusan tahun.
Gak ingin buang waktu terlalu lama setelah sedikit jeprat jepret, Gowes kami berlanjut... berharap tidak kesiangan sampai di lokasi

Semakin dekat lokasi tracknya semakin menanjak meski tak seberapa tapi kalau gowes ya lumayan. Kreeeeek ..Klatak klatak saatnya gigi satu bekerja.
Setelah jalan kampung kami belok kanan jalan paving mulai sepi plus sedikit aroma mistis sebelah kiri ada makam yg lumayan luas setelah makam sampailah pada tujuan kami, Sendang Made di sana sudah berkumpul komunitas gowes asal Jombang
      Untuk masuk sendang ini tidak pakai tiket cuma kita mesti sadar ikut menjaga kelestarian dan kebersihannya.
Ada juga beberapa pedagang makanan ringan.. waktu itu mereka baru buka jadi ya gak sempat jajan.
Pohon pohon  besar berusia puluhan tahun masih tetap berdiri, suasana Rindang adem dapat dirasakan sini

        Ada semacam bangunan pendopo di sekitar pohon pohon itu bagian depan pendopo  itu ada tiga kolam / sendang, satu kolam besar sekitar 8m² dan dua kolam kecil sekitar 4m²,  airnya hijau sepertinya tidak cocok untuk di konsumsi.
       di sebelah nya ada seperti gudang kecil tempat menyimpan pusaka, dinding nya terbuat dari kayu, dari bentuk nya tergambar usianya, mungkin sudah puluhan tahun, soalnya beberapa sudut nya sudah tidak simetris.
     di sebelah Utara ada juga bangunan tua mirip rumah namun sedikit lebih terawat, mungkin rumah juru kunci, Waktu saya samperin pintunya tertutup dan tidak ada tanda-tanda kehidupan. Namun goresan sapu lidi jelas terlihat di halamannya, bertanda rumah itu ada penghuninya.    
     Meski lebih jauh waktu tempuh perjalanan pulang lebih cepat karena patas tidak banyak berhenti.
   Demikian Coretan kali ini, kalau ada waktu sempatkanlah main ke sana.
    jarum pendek pada piringan putih di dinding kamar sudah melewati setengah malam, besok harus kerja pagi, kopi di cangkir pun sudah terlalu kental untuk di sruput berati sudah waktunya off lain kali di sambung lagi, wasallam salam lestari dari basecamp83

  Puas Explore dan sedikit berswafoto, lelah juga mulai hilang perut perlahan mulai memaikan music kroncongnya, sekitar pk 8:30 kami putuskan untuk pulang, supaya tidak membosankan, kami pilih jalur lain jalur Utara lewat pasar Kemlagi, meski sedikit lebih jauh namun jalannya lebih bagus, dominasi cor dan aspal tidak ada jalan tanah.



    

     

Jumat, 16 Februari 2018

Desa wisata jembul Jatirejo Mojokerto

"Desa wisata jembul Jatirejo"
Jatirejo merupakan salah satu kecamatan di Mojokerto bagian selatan  berada lereng gunung Anjasmoro dan welirang, membuat udara di sana terasa sejuk, Hampir Sepanjang hari tempat ini selalu di selimuti kabut.             Hari Minggu kemarin tepatnya pada tanggal 4 Februari 2018 . kami sempatkan untuk main kesana , penasaran katanya ada kolam renang baru juga ada taman bunga dan air terjun di sana.
Setelah Googling sebentar di warkop terdekat, sekitar jam 12 siang Kami brangkat.
      Dari tempat tinggal kami Kemlagi mojokerto Butuh waktu satu setengah jam untuk sampai lokasi..
Rute yang kami lewati masuk  jalur utama Surabaya Jombang arah Jombang setelah pasar Brangkal belok kiri sampai pasar Dinoyo belok kiri lurus ngikutin jalan sampai ketemu pertigaan yg ada plakat desa wisata jembul ambil kiri.

          Kondisi jalan bervariasi antara beton cor dan aspal...cuma yg jalan aspal masih sempit..harus hati hati, jalan beton nya sebenarnya sudah lebar namun di beberapa lokasi jadi sempit karena di gunakan untuk menjemur hasil panen petani sekitar.
Setelah pasar Dinoyo jalan berlahan  makin menanjak.. makin dekat lokasi tanjakan semakin extrim untuk kendaraan roda empat di beberapa tempat harus bergantian karena terlalu sempit.
Sepanjang perjalanan khususnya yang makin dekat lokasi, mata' kita akan di manjakan pemandangan perdesaan, sawah terasiring dengan background perbukitan, terlihat juga samar samar puncak di balik kabut tapi saya tidak tahu itu puncak gunung apa.



Sampai di lokasi sedikit gerimis bayar parkir masuk desa wisata roda empat rp 10,000/ kendaraan dan roda dua Rp 5000/ kendaraan .

Kolam renang dan taman bunga tempat nya 
terpisah namun masih berdekatan. Htmnya cuma rp 2000 / orang



Sedikit di luar expetasi ternyata kolam renang nya belum rampung sepenuhnya, masih ada pembangunan di beberapa lokasi.
Pengunjung nya pun belum terlalu banyak, tapi saya yakin kedepannya pasti akan lebih ramai.




Taman bunga nya bagus untuk berswafoto 


  
Hari itu kami memutuskan untuk tidak jadi Explorer air terjunnya karena semalam hujan lebat kondisi jalan tidak bisa di lewati dan rawan longsor, Mungkin lain waktu akan saya coba ke sana.
Terdapat bumi perkemahan di sana namun belum secara resmi di Buka, tapi sudah bisa di pakai  seijin pengurus setempat.
Dari hasil ngobrol ngalor ngidul dengan warga sekitar ternyata ada juga jalur pendakian ke puncak welirang namun tracknya terlalu extrim dan sedikit wingit.
Sekian dulu cerita dari pojok Mojokerto dari lereng gunung Anjasmoro bukit jembul Jatirejo.  foto sengaja tidak saya bagi semua supaya kalian penasaran dan pergi kesana.
wasalam salam lestari dari basecamp83.





Konsumsi  bbm suv ....... ...+- 70rb pp
Jarak tempuh .................+-"40km"
Tingkat lelah........................ Standard
Tingkat kepuasan............... 75%
Cuaca.............................. ..... dominan berawan sedikit gerimis.
Lagu yg menemani perjalanan..........bojo galak , ditinggal rabi new Palapa
Navigasi gps........................tanya tanya orang sekitar
Kondisi  lalin......................... Sepi lancar